ANALISIS STRATEGI
BISNIS PADA COCA COLA COMPANY
Tugas
Mata Kuliah Manajemen Strategik
Oleh:
TRIO
KURNIA DIANTO
1712070169
INSTITUT
KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA
ASIA
(ASIAN
BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
2019
The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika
Serikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar
konsentrat minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal dengan
produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh seorang ahli
farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia.
Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler
(30 Desember 1851-12 Maret 1929), yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.
Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-Cola Company
hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke berbagai perusahaan
pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak pemasaran dan penjualan
eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015, perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.
Merek-merek utama perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke saja), Fanta dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke,
yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola,
Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero,
Coca-Cola Vanilla, dan beberapa varian khusus berperisa lemon, jeruk
nipis, atau kopi. Pada mulanya mereka tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap;
nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun
1941,
perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang
Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan
sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat.
Beikut Kami Lampirkan Analisis Strategis Coca Cola Company
1.
External Factor Evaluation (EFE) Matrix dari Coca Cola
No
|
Faktor Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Peluang
|
||||
1
|
semakin
meningkatnya pendapatan disposibel, pendapatan
|
0,18
|
4
|
0,72
|
coca
cola juga akan meningkat
|
||||
2
|
Konsumsi
minuman berbanding terbalik dengan usia seorang
|
0,06
|
2
|
0,12
|
3
|
Industri
minuman ringan memiliki potensi yang amat besar
|
0,15
|
3
|
0,45
|
Industri
minuman ringan memiliki potensi yang amat besar
|
||||
4
|
Minuman
ringan mudah sekali didapat diberbagai tempat
|
0,07
|
3
|
0,21
|
5
|
Bahan
pendukung utama produk coca-cola dapat diganti
|
0,08
|
3
|
0,24
|
dengan
bahan lain yang mudah didapat
|
||||
Ancaman
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
1
|
Coca
Cola mendapatkan persaingan yang kuat dari pepsi
|
0,13
|
3
|
0,39
|
dan
Cadburry
|
||||
2
|
ada
banyak minuman subtitusi dari minuman ringan yang
|
0,12
|
3
|
0,36
|
populer
|
||||
3
|
peningkatan
biaya perunit akibat keterbatasan bahan baku
|
0,12
|
2
|
0,24
|
4
|
Minuman
berkarbonasi yang tidak baik untuk kesehatan
|
0,04
|
4
|
0,16
|
5
|
Tingginya
biaya komoditas seperti gula dan logam yang
|
0,05
|
3
|
0,15
|
digunakan
untuk produksi kaleng
|
||||
TOTAL
|
1
|
3,04
|
2. Internal Factor
Evaluation (IFE) Matrix dari Coca Cola
No
|
Faktor Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Kekuatan
|
||||
1
|
Brand
image yang sudah dikenal masyarakat
|
0,10
|
4
|
0,40
|
2
|
ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain
|
0,04
|
4
|
0,16
|
3
|
memiliki
SDM yang besar dan terlatih
|
0,06
|
3
|
0,18
|
4
|
pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen
|
0,09
|
4
|
0,36
|
5
|
memiliki
kepedulian terhadap lingkungan
|
0,08
|
4
|
0,32
|
6
|
perkembangan inovasi secara terus menerus
|
0,07
|
4
|
0,28
|
7
|
strategi pemasaran yang baik
|
0,05
|
3
|
0,15
|
8
|
sistem
informasi yang memadai
|
0,05
|
3
|
0,15
|
9
|
kemasan
produk yang menarik dan harga yang kompetitif
|
0,05
|
4
|
0,20
|
10
|
riset
dan development yang intensif
|
0,06
|
3
|
0,18
|
Faktor Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
Kelemahan
|
||||
1
|
Coca
cola company tidak menghasilkan produk organik
|
0,08
|
2
|
0,16
|
2
|
sebagian
perusahaan minuman lainnya mempunyai kontrak
|
0,04
|
2
|
0,08
|
ekslusif
seperti dengan pepsi company
|
||||
3
|
softdrink
tidak baik untuk kesehatan
|
0,06
|
1
|
0,06
|
4
|
biaya
produksi yang tinggi
|
0,08
|
2
|
0,16
|
5
|
Coca
Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan
|
0,09
|
1
|
0,09
|
belum
merambah ke sektor lain
|
||||
TOTAL
|
1
|
2,93
|
3. Competitive
Profile Matrix (CPM)
CPM
|
Coca Cola
|
Pepsi
|
Cadburry
Schweppes
|
||||
Faktor Kunci
Keberhasilan
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
Bobot
|
Rating
|
Skor
Bobot
|
Rating
|
Skor
Bobot
|
Kualitas Produk
|
0.10
|
4
|
0.40
|
4
|
0.40
|
4
|
0.40
|
Harga
|
0.10
|
4
|
0.40
|
4
|
0.40
|
3
|
0.30
|
Saham
|
0.12
|
3
|
0.36
|
3
|
0.36
|
2
|
0.24
|
Iklan
|
0.12
|
4
|
0.48
|
4
|
0.48
|
3
|
0.36
|
Loyalitas
Pelanggan
|
0.06
|
4
|
0.24
|
3
|
0.18
|
3
|
0.18
|
Nilai Merk
|
0.08
|
4
|
0.32
|
3
|
0.24
|
3
|
0.24
|
Financial
Position
|
0.06
|
3
|
0.18
|
3
|
0.18
|
3
|
0.18
|
Global Presence
|
0.10
|
4
|
0.40
|
4
|
0.40
|
2
|
0.20
|
Customer
Service
|
0.08
|
3
|
0.24
|
3
|
0.24
|
3
|
0.24
|
Distribution
Network
|
0.10
|
4
|
0.40
|
4
|
0.40
|
3
|
0.30
|
Social
Responsibility
|
0.04
|
3
|
0.40
|
3
|
0.12
|
3
|
0.12
|
Profit Margin
|
0.04
|
3
|
0.12
|
2
|
0.08
|
3
|
0.12
|
Total
|
1
|
3.66
|
3.48
|
2.88
|
4.
Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Matriks
SWOT MATRIX
|
Strengths
(Kekuatan)
1. Riset and Development yang intensif
2. Pertumbuhan Penjualan
3. Brand Image
4. Loyalitas Konsumen
5. Keadaan Distribusi
dan Pangsa Pasar
|
Weakness
(Kelemahan)
1. Ketersediaan bahan
baku
2. biaya produksi yang tinggi
3. Inovasi dan ekspansi yang
lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
|
6. Harga Produk yang kompetitif dan SDM
yang besar dan terlatih
7. Sebagai inovator dalam industri
soft drink
8. Mempunyai struktur
organisasi yang sangat baik
9. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi
dan dikenal oleh masyarakat sedunia
10. Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling
inovatif dan atraktif
|
4. Coca Cola hanya berbasis pada
kategori minuman dan belum merambah ke sektor
lain
5. Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua
jabatan yang ada
|
|
Opportunities
(Peluang)
1.
Segmen Pasar
2.
Pertumbuhan Pasar
3. Respon Terhadap Promosi
4. Kestabilan Struktur
Harga dan Perkembangan Produk
5. Meningkatkan gaya hidup beberapa konsumen akan
softdrink
6. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena
luasnya jaringan
7. Kerjasama dengan berbagai pihak
8. Pengembangan
produk baru jenis makanan
9. Pertumbuhan iklan
di internet karena
|
Strategi
SO
1. Pengembangan bisnis.
2. Menigkatkan pemasaran untuk mencapai beberapa titik yang belum
terjangkau.
3. Maintenance infrastruktur dan update serta upgrade
secara berkala.
|
Strategi
WO
1. Anggaran belanja lebih di tekan lagi
2. Masa operasional infrastruktur tidak dibatasi
3. Menawarkan produk khusus untuk
pangsa pasar di negara
berkembang
|
penggunaan
internet telah meningkat
10. Semakin
meningkatnya
pendapatan penjualan PT Coca – Cola
|
||
Threats
(Ancaman)
1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman
berkarbonasi
2. Di beberapa negara seperti
India melarang penjualan coca-cola
3. Inovasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4. Tingginya harga bahan mentah
5. Kesulitan mengatur
seluruh anak perusahaan sedunia
6. Persaingan produk teh
7. Kebijakan pemerintah
8. Perubahan selera konsumen
9. Masuknya pesaing baru
10. Perang harga dan
fluktuasi nilai tukar asing
|
Strategi ST
1. Dinamis mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi.
2. Memperluas Koneksi
Supplier untuk mencari bahan mentah yang murah namun berkualitas
3. Menggunakan brand yang kuat untuk mendukung kegiatan pemerintah
4. Melakukan kerja sama dengan kompetitor
|
Strategi
WT
1. Menambah infrastruktur untuk mengakses daerah daerah
yang sulit dicapai.
2. Memperbaiki sistem birokrasi.
3. Pengabungan
entitas bisnis agar lebih
kompetitif dan promosi digencarkan agar
pasar lebih mengetahui produk dan manfaatnya.
|
5. Strategic
Position and Action Evaluation (SPACE) Matriks
Internal Strategic
Position
|
External Strategic Position
|
|||
Competitive
advantage(CA)
|
Industry Stability
(IS)
|
|||
X axis
|
(-6 worst, -1 Best)
|
(+1 Worst, +6 Best)
|
||
Market Share
|
-1
|
Growth Potential
|
4
|
|
Product Quality
|
-1
|
Resource Utilization
|
5
|
|
Brand Image
|
-1
|
Financing Access
|
5
|
|
Customer Service
|
-2
|
Technological Know How
|
5
|
|
Customer Loyality
|
-1
|
Barriers to Entry
|
3
|
|
Manufacturing Experience
|
-1
|
industry Profits
|
3
|
|
Rata-rata
|
-1,2
|
Rata-rata
|
4,2
|
|
Total X axis
Score 3,0
|
||||
Finacial Strength
(FS)
|
Enviromental
Stability (ES)
|
|||
Y
Axis
|
(+1Worst, +6 Best)
|
(-6 Worst, -1 Best)
|
||
Return on Equity
|
4
|
Competitive Pressure
|
-3
|
|
Revenue Increase
|
3
|
Competing Product Price
|
-3
|
|
Liquidity
|
3
|
Demand Variaability
|
-2
|
|
Earning Per Share
|
3
|
Inflation Rates
|
-2
|
|
Cash Flows
|
4
|
Technological Changes
|
-1
|
|
Efficiency Ratios
|
5
|
Price Elasticity of Demand
|
-2
|
|
Rata-rata
|
3,7
|
Rata-rata
|
-2,2
|
|
Total Y axis
Score 1,5
|
6.
Boston Consulting Group (BCG)
Grafik BCG Terdiri dari 4 kuadran
yaitu Star, Question
Mark, Cash Cow dan Dog. Penjelasannya adalah
DOG
Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih
sangat rendah dan market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus
segera mengambil tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
Question
Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih
mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga
market growthnya tinggi. Contohnya adalah pada produk coca-cola yang berada
pada posisi ini adalah minuman fanta, sprite, minute mind.
Star
Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share
sudah dominan, tapi growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama
dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
Cash Cow
Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market
share yang tinggi dan growt yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat
menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran
produk dan harga.
Penerapannya pada CocaCola Company
Pt coca-cola memiliki pabrik pusat di Negara Amerika
Serikat. Namun minuman ini sudah dikenal diseluruh dunia termasuk Indonesia. PT
coca – cola berdiri di indonesia sejak tahun 1932, pada tahun 1999 konsumen
dari produk coca cola di indonesia mencapai 85%, penikmat coca-cola mencakup
berbagai kalangan dari anak kecil sampai orang dewasa dapat mengkonsumsi
minuman ini. Para konsumen mengalami kenaikan setiap tahunnya, dan perusahaan
minuman no 1 didunia ini selalu melakukan inofasi dalam pendistribusian produknya,
contohnya sekarang minuman coca-cola dapat diperoleh di pinggir jalan dengan
alat pendingin yang telah disediakan oleh perusahaan.
Coca-cola memiliki berbagai pengklasifikasian minuman
seperti Energy Drinks, Tea dan Coffee, sport Drink, Soft Drink, juice, water,
dan lain-lain. PT Coca- Cola memiliki beberapa jenis produksi seperti Fanta,
Coca-Cola Zero, Coke, Pocari Sweet, Coca-Cola, Thums Up, Limce, Pulpy Orange,
Maaza, Kinley, Goergia. Para konsumen minuman bersoda di Indonesia masih
dikatakan rendah dibanding dengan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia,
dan Filifina. Namun konsumsi coca-cola di Indonesia mencapai 60%, dan sisa nya
didominasi dengan minuman teh botol.
STAR
|
Question mark
|
Thums Up
|
Fanta
|
Maza
|
Sprite
|
Minute
Maid
|
|
Kinley
|
Coca Cola
|
Limca
|
Goergia
|
Pulpy
Orange
|
Coke
|
CASH COW
|
DOG
|
7. Internal –
External (IE) Matriks

9. Quantitative
Strategic Planning Matriks (QSPM)
Build new Aquire a
bottling snack
plants company
Opportunities Weight AS TAS AS TAS
|
||||||
1.
|
Customers currently prefer favored soft drinks over
colas such
|
0.07
0.07
0.07
0.10
0.10
0.03
0.03
0.03
0.03
|
0
0
1
4
2
0
0
0
0
|
0.00
0.00
0.07
0.40
0.20
0.00
0.00
0.00
0.00
|
0
0
3
3
4
0
0
0
0
|
0.00
0.00
0.21
0.30
0.40
0.00
0.00
0.00
0.00
|
as Powerade, Sprite, and Fanta.
|
||||||
2.
|
Flavored teas, and bottled
water are expected to grow 24 percent
|
|||||
and 9 percent respectively.
|
||||||
3.
|
Customers are becoming more
health minded in their food and
|
|||||
drink choices.
|
||||||
4.
|
Brazil, India, and Eastern
Europe should offer good long term
|
|||||
opportunities.
|
||||||
5.
|
China's food and beverage consumption is forecasted to
|
|||||
6.
|
25% of Americans eat fast food everyday.
|
|||||
7.
|
Energy drinks hold 62% of the functional beverages
market.
|
|||||
8.
|
Coconut water is becoming a popular alternative to
sports drinks
|
|||||
such as Gatorade and Powerade.
|
||||||
9.
|
Weaker US Dollar.
|
Threats
|
Weight
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
|
1.
|
High commodity prices in sugar and tin.
|
0.10
0.04
0.06
0.02
0.03
0.12
0.08
0.02
|
1
1
0
2
0
1
0
2
|
0.10
0.04
0.00
0.04
0.00
0.12
0.00
0.04
|
2
3
0
4
0
4
0
3
|
0.20
0.12
0.00
0.08
0.00
0.48
0.00
0.06
|
2.
|
Soft drinks are considered discretionary products and
don’t
|
|||||
perform well in poorer economic times.
|
||||||
3.
|
Increased concern in health and wellness among
consumers.
|
|||||
4.
|
Sales are slower in the winter months as the business is
|
|||||
seasonal.
|
||||||
5.
|
Retailers are consolidating reducing the number of
companies
|
|||||
and increasing their bargaining power.
|
||||||
6.
|
Pepsi has a large food stuff business along with
beverages.
|
|||||
7.
|
Store brand and private label products still have great
appeal
|
|||||
among cost conscious customers.
|
||||||
8.
|
Governments are looking to tax sugary drinks.
|
Build new Aquire a
bottling snack
plants company
Strengths Weight AS TAS AS TAS
|
||||||
1.
|
Coke is the largest manufacturer, distributer and
marketer of
|
0.10
0.02
0.08
0.10
0.07
0.08
0.06
0.06
0.07
|
4
0
4
0
0
4
4
4
2
|
0.40
0.00
0.32
0.00
0.00
0.32
0.24
0.24
0.14
|
3
0
2
0
0
2
2
2
3
|
0.30
0.00
0.16
0.00
0.00
0.16
0.12
0.12
0.21
|
nonalcoholic beverage concentrates and syrups in the
world.
|
||||||
2.
|
New “micro-dosing” technology to dispense over 120
beverages
|
|||||
from one machine.
|
||||||
3.
|
Produced over 400 brads consisting over 3,000 beverage
|
|||||
products including, water, juice, sports drinks, energy
drinks,
|
||||||
soft drinks, and others.
|
||||||
4.
|
Products are sold in over 200 countries and people
consume 1.4
|
|||||
billion Coke product servings every day.
|
||||||
5.
|
Net income increased from $6.8 billion in 2009
to $11.8 billion in
|
|||||
2010.
|
||||||
6.
|
Coke’s Coca-Cola, Diet Coke, Fanta,
and Sprite comprise 4 of the
|
|||||
top 5 soft drink brands In the world.
|
||||||
7.
|
Coke has 5 water brands and just acquired Apollinaris
and
|
|||||
Traficante two European companies.
|
||||||
8.
|
Coke Zero has yielded double-digit volume growth for
four
|
|||||
consecutive years.
|
||||||
9.
|
Coke employees half the people of Pepsi, yet has higher
net
|
|||||
income.
|
Weaknesses
|
Weight
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
|
1.
|
Coke continues to struggle in Europe as a whole;
experiencing zero percent growth in 2010.
Coke continues to struggle in North America experiencing zero percent growth since 2009.
Coke is focused solely on the
beverage business.
45% of sales and revenue rely solely on Coca Cola and
Diet Coke.
Inventory turnover is 6.7 while Pepsi is 9.0 and the
industry average is 7.5.
Goodwill increased from $4 billion to over $11 billion in 2010 with
Coke’s recent bottling acquisitions and goodwill and intangibles accounts for 87% of all equity.
|
0.05
|
4
|
0.20
|
3
|
0.15
|
2.
|
0.08
|
2
|
0.16
|
4
|
0.32
|
|
3.
4.
|
0.04
0.05
|
1
1
|
0.04
0.05
|
4
4
|
0.16
0.20
|
|
5.
|
0.04
|
2
|
0.08
|
4
|
0.16
|
|
6.
|
||||||
0.10
|
0
|
0.00
|
0
|
0.00
|
||
TOTALS
|
3.20
|
3.91
|
Strategi Perusahaan
Sebagai merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad,
Coca Cola membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai
kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan
memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru
sehubungan dengan beberapa masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah
kelambatan Coca Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari minuman
yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini adalah bertahan
di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai meninggalkan minuman
berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang sedang ngetrend, seperti teh,
jus, minuman olahraga, dan air mineral.
Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek
lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke
diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an.
Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum
merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan
selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan
mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah
lebih maju dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack
berlabel Frito-Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.
Untuk menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan
penetrasi ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think Local, Act Local”. Misalnya mengakuisisi merek air mineral
lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia. Berkat strategi tersebut,
Coca Cola kini memiliki lebih dari 100 merek minuman di seluruh dunia.
Coca Cola juga pernah memenangkan
penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling
inovatif dan atraktif, yang diselenggarakan oleh Sayers Publishing Group
(Inggris) dan CANNEX (Belanda).
Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can of the Year 2006 dari salah satu
produknya yang bernama Coca Cola Blak, minuman kopi produksi Coca Cola Prancis.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan
dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan
merek sebaiknya ditunjang dengan promosi yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan
inovasi produk yang terukur.
Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang telah digunakan dan
sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:
•
Integrasi ke depan dimana
perusahaan melakukan akuisisi kepemilikan atas distributor atau pengecer.
•
Integrasi ke belakang dimana
perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok perusahaan
•
Integrasi Horizontal dimana
perusahaan menguasai perusahaan lain yang sejenis, seperti halnya mengakuisisi
merek air minum lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia.
•
Penetrasi Pasar dimana perusahaan
meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui upaya
pemasaran yang lebih besar.
Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang belum digunakan dan direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh Perusahaan
Coca-cola yaitu:
•
Pengembangan Pasar dimana
perusahaan memperkenalkan produk saat ini ke area geografis yang baru.
•
Pengembangan Produk dimana
perusahaan menciptakan produk baru jenis makanan.
•
Diversifikasi Konsentrik dimana
perusahaan menambah produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama.
• Strategi Kepemimpinan
Harga dimana perusahaan berusaha menjadi perusahaan yang berbiaya rendah karena
semakin tingginya tingkat persaingan.
EVALUASI STRATEGI
Balance Scorecard
Jika
kita menggunakan menggunakan pendekatan balance
scorecard sebagai alat pengukur kinerja maka ukuran kinerja Coke dapat
dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu dari sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Ukuran kinerja keuangan pada
umumnya akan dipertanggungjawabkan kepada manajemen puncak. Untuk Coca cola
Company, kita bisa menentukan belance scorecard untuk masing-masing perspektif
seperti berikut ini: