Senin, 25 Februari 2019

Tugas Manajemen Strategik



ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA COCA COLA COMPANY

Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik




Oleh:

TRIO KURNIA DIANTO

1712070169

   
               Hasil gambar untuk logo Perbanas


  
INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA

ASIA

(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)

PERBANAS

JAKARTA

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

2019

The Coca-Cola Company adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal dengan produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia. Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler (30 Desember 1851-12 Maret 1929), yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.
Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke berbagai perusahaan pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak pemasaran dan penjualan eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015, perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.
Merek-merek utama perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke saja), Fanta dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa varian khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Pada mulanya mereka tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat. 

Beikut Kami Lampirkan Analisis Strategis Coca Cola Company
1.   External Factor Evaluation (EFE) Matrix dari Coca Cola

No
Faktor Eksternal
Bobot
Rating
Skor

Peluang



1
semakin meningkatnya pendapatan disposibel, pendapatan
0,18
4
0,72

coca cola juga akan meningkat









2
Konsumsi minuman berbanding terbalik dengan usia seorang

0,06

2

0,12





3
Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar
0,15
3
0,45

Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar








4
Minuman ringan mudah sekali didapat diberbagai tempat
0,07
3
0,21





5
Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti
0,08
3
0,24

dengan bahan lain yang mudah didapat









Ancaman
Bobot
Rating
Skor
1
Coca Cola mendapatkan persaingan yang kuat dari pepsi
0,13
3
0,39

dan Cadburry








2
ada banyak minuman subtitusi dari minuman ringan yang
0,12
3
0,36

populer








3
peningkatan biaya perunit akibat keterbatasan bahan baku
0,12
2
0,24





4
Minuman berkarbonasi yang tidak baik untuk kesehatan
0,04
4
0,16





5
Tingginya biaya komoditas seperti gula dan logam yang
0,05
3
0,15

digunakan untuk produksi kaleng









TOTAL
1

3,04


2.   Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix dari Coca Cola

No
Faktor Internal
Bobot
Rating
Skor

Kekuatan



1
Brand image yang sudah dikenal masyarakat
0,10
4

0,40
2
ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain
0,04
4

0,16
3
memiliki SDM yang besar dan terlatih
0,06
3
0,18
4
pelayanan terhadap pelanggan dan konsumen
0,09
4

0,36
5
memiliki kepedulian terhadap lingkungan
0,08
4
0,32
6
perkembangan inovasi secara terus menerus
0,07
4

0,28
7
strategi pemasaran yang baik
0,05
3

0,15
8
sistem informasi yang memadai
0,05
3
0,15
9
kemasan produk yang menarik dan harga yang kompetitif
0,05
4

0,20
10
riset dan development yang intensif
0,06
3
0,18






Faktor Internal
Bobot
Rating
Skor

Kelemahan



1
Coca cola company tidak menghasilkan produk organik
0,08
2
0,16
2
sebagian perusahaan minuman lainnya mempunyai kontrak
0,04
2
0,08

ekslusif seperti dengan pepsi company



3
softdrink tidak baik untuk kesehatan
0,06
1
0,06
4
biaya produksi yang tinggi
0,08
2
0,16
5
Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan
0,09
1
0,09

belum merambah ke sektor lain









TOTAL
1

2,93


3.   Competitive Profile Matrix (CPM)

CPM
Coca Cola
Pepsi
Cadburry Schweppes
Faktor Kunci
Keberhasilan
Bobot
Rating
Skor
Bobot
Rating
Skor
Bobot
Rating
Skor
Bobot
Kualitas Produk
0.10
4
0.40
4
0.40
4
0.40
Harga
0.10
4
0.40
4
0.40
3
0.30
Saham
0.12
3
0.36
3
0.36
2
0.24
Iklan
0.12
4
0.48
4
0.48
3
0.36
Loyalitas
Pelanggan
0.06
4
0.24
3
0.18
3
0.18
Nilai Merk
0.08
4
0.32
3
0.24
3
0.24
Financial
Position
0.06
3
0.18
3
0.18
3
0.18
Global Presence
0.10
4
0.40
4
0.40
2
0.20
Customer
Service
0.08
3
0.24
3
0.24
3
0.24
Distribution
Network
0.10
4
0.40
4
0.40
3
0.30
Social
Responsibility
0.04
3
0.40
3
0.12
3
0.12
Profit Margin
0.04
3
0.12
2
0.08
3
0.12
Total
1

3.66

3.48

2.88


4.   Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT) Matriks











SWOT MATRIX
Strengths (Kekuatan)
1.      Riset and Development yang intensif
2.      Pertumbuhan Penjualan
3.      Brand Image
4.      Loyalitas Konsumen
5.      Keadaan Distribusi dan Pangsa Pasar
Weakness (Kelemahan)
1.      Ketersediaan bahan baku
2.      biaya produksi yang tinggi
3.      Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar



6.      Harga Produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih
7.      Sebagai inovator dalam industri soft drink
8.      Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
9.      Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
10.  Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling
inovatif dan atraktif
4.      Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
5.      Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada
Opportunities (Peluang)
1.       Segmen Pasar
2.       Pertumbuhan Pasar
3.       Respon Terhadap Promosi
4.       Kestabilan Struktur Harga dan Perkembangan Produk
5.       Meningkatkan gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
6.       Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
7.       Kerjasama dengan berbagai pihak
8.       Pengembangan produk baru jenis makanan
9.       Pertumbuhan iklan
di internet karena
Strategi SO
1.      Pengembangan bisnis.
2.      Menigkatkan pemasaran untuk mencapai beberapa titik yang belum terjangkau.
3.      Maintenance infrastruktur dan update serta upgrade secara berkala.
Strategi WO
1.      Anggaran belanja lebih di tekan lagi
2.  Masa operasional infrastruktur tidak dibatasi
3.      Menawarkan produk khusus untuk pangsa pasar di negara berkembang


penggunaan internet telah meningkat
10. Semakin
meningkatnya pendapatan penjualan PT Coca – Cola


Threats (Ancaman)
1.       Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2.       Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
3.       Inovasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4.       Tingginya harga bahan mentah
5.       Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia
6.       Persaingan produk teh
7.       Kebijakan pemerintah
8.       Perubahan selera konsumen
9.       Masuknya pesaing baru
10.   Perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing
Strategi ST
1.      Dinamis mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi.
2.      Memperluas Koneksi Supplier untuk mencari bahan mentah yang murah namun berkualitas
3.      Menggunakan brand yang kuat untuk mendukung kegiatan pemerintah
4.      Melakukan kerja sama dengan kompetitor
Strategi WT
1.      Menambah infrastruktur untuk mengakses daerah daerah yang sulit dicapai.
2.      Memperbaiki sistem birokrasi.
3.      Pengabungan entitas bisnis agar lebih kompetitif dan promosi digencarkan agar pasar lebih mengetahui produk dan manfaatnya.


5.       Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matriks


Internal Strategic Position
External Strategic Position
Competitive advantage(CA)
Industry Stability (IS)
X axis
(-6 worst, -1 Best)
(+1 Worst, +6 Best)
Market Share
-1
Growth Potential
4
Product Quality
-1
Resource Utilization
5
Brand Image
-1
Financing Access
5
Customer Service
-2
Technological Know How
5
Customer Loyality
-1
Barriers to Entry
3
Manufacturing Experience
-1
industry Profits
3
Rata-rata
-1,2
Rata-rata
4,2

Total X axis Score                               3,0
Finacial Strength (FS)
Enviromental Stability (ES)
Y Axis
(+1Worst, +6 Best)
(-6 Worst, -1 Best)
Return on Equity
4
Competitive Pressure
-3
Revenue Increase
3
Competing Product Price
-3
Liquidity
3
Demand Variaability
-2
Earning Per Share
3
Inflation Rates
-2
Cash Flows
4
Technological Changes
-1
Efficiency Ratios
5
Price Elasticity of Demand
-2
Rata-rata
3,7
Rata-rata
-2,2
Total Y axis Score                              1,5

6.       Boston Consulting Group (BCG)
Grafik BCG Terdiri dari 4 kuadran yaitu Star, Question Mark, Cash Cow dan Dog. Penjelasannya adalah

 DOG

Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan.

Question

Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga market growthnya tinggi. Contohnya adalah pada produk coca-cola yang berada pada posisi ini adalah minuman fanta, sprite, minute mind.

Star



Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share sudah dominan, tapi growth masih  banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.

Cash Cow

Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi dan growt yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.
Penerapannya pada CocaCola Company
Pt coca-cola memiliki pabrik pusat di Negara Amerika Serikat. Namun minuman ini sudah dikenal diseluruh dunia termasuk Indonesia. PT coca – cola berdiri di indonesia sejak tahun 1932, pada tahun 1999 konsumen dari produk coca cola di indonesia mencapai 85%, penikmat coca-cola mencakup berbagai kalangan dari anak kecil sampai orang dewasa dapat mengkonsumsi minuman ini. Para konsumen mengalami kenaikan setiap tahunnya, dan perusahaan minuman no 1 didunia ini selalu melakukan inofasi dalam pendistribusian produknya, contohnya sekarang minuman coca-cola dapat diperoleh di pinggir jalan dengan alat pendingin yang telah disediakan oleh perusahaan.
Coca-cola memiliki berbagai pengklasifikasian minuman seperti Energy Drinks, Tea dan Coffee, sport Drink, Soft Drink, juice, water, dan lain-lain. PT Coca- Cola memiliki beberapa jenis produksi seperti Fanta, Coca-Cola Zero, Coke, Pocari Sweet, Coca-Cola, Thums Up, Limce, Pulpy Orange, Maaza, Kinley, Goergia. Para konsumen minuman bersoda di Indonesia masih dikatakan rendah dibanding dengan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Filifina. Namun konsumsi coca-cola di Indonesia mencapai 60%, dan sisa nya didominasi dengan minuman teh botol.

STAR
Question mark
Thums Up

Fanta
Maza
Sprite

Minute Maid


Kinley


Coca Cola
Limca
Goergia
Pulpy Orange
Coke
CASH COW
 DOG
 
7.       Internal – External (IE) Matriks
 
8.       Grand Strategy Matriks

  






9.       Quantitative Strategic Planning Matriks (QSPM)

Build new         Aquire a
bottling              snack
plants            company
Opportunities                                                                                           Weight      AS         TAS         AS         TAS
1.
Customers currently prefer favored soft drinks over colas such
0.07

0.07

0.07

0.10
0.10
0.03
0.03
0.03
0.03
0

0

1

4
2
0
0
0
0
0.00

0.00

0.07

0.40
0.20
0.00
0.00
0.00
0.00
0

0

3

3
4
0
0
0
0
0.00

0.00

0.21

0.30
0.40
0.00
0.00
0.00
0.00

as Powerade, Sprite, and Fanta.
2.
Flavored teas, and bottled water are expected to grow 24 percent

and 9 percent respectively.
3.
Customers are becoming more health minded in their food and

drink choices.
4.
Brazil, India, and Eastern Europe should offer good long term

opportunities.
5.
China's food and beverage consumption is forecasted to
6.
25% of Americans eat fast food everyday.
7.
Energy drinks hold 62% of the functional beverages market.
8.
Coconut water is becoming a popular alternative to sports drinks

such as Gatorade and Powerade.
9.
Weaker US Dollar.


Threats
Weight
AS
TAS
AS
TAS
1.
High commodity prices in sugar and tin.
0.10
0.04
0.06
0.02

0.03
0.12
0.08
0.02
1
1
0
2

0
1
0
2
0.10
0.04
0.00
0.04

0.00
0.12
0.00
0.04
2
3
0
4

0
4
0
3
0.20
0.12
0.00
0.08

0.00
0.48
0.00
0.06
2.
Soft drinks are considered discretionary products and don’t

perform well in poorer economic times.
3.
Increased concern in health and wellness among consumers.
4.
Sales are slower in the winter months as the business is

seasonal.
5.
Retailers are consolidating reducing the number of companies

and increasing their bargaining power.
6.
Pepsi has a large food stuff business along with beverages.
7.
Store brand and private label products still have great appeal

among cost conscious customers.
8.
Governments are looking to tax sugary drinks.

Build new         Aquire a
bottling              snack
plants            company
Strengths                                                                                                    Weight      AS         TAS         AS         TAS
1.
Coke is the largest manufacturer, distributer and marketer of
0.10

0.02

0.08

0.10

0.07

0.08

0.06

0.06

0.07
4

0

4

0

0

4

4

4

2
0.40

0.00

0.32

0.00

0.00

0.32

0.24

0.24

0.14
3

0

2

0

0

2

2

2

3
0.30

0.00

0.16

0.00

0.00

0.16

0.12

0.12

0.21

nonalcoholic beverage concentrates and syrups in the world.
2.
New “micro-dosing” technology to dispense over 120 beverages

from one machine.
3.
Produced over 400 brads consisting over 3,000 beverage

products including, water, juice, sports drinks, energy drinks,

soft drinks, and others.
4.
Products are sold in over 200 countries and people consume 1.4

billion Coke product servings every day.
5.
Net income increased from $6.8 billion in 2009 to $11.8 billion in

2010.
6.
Coke’s Coca-Cola, Diet Coke, Fanta, and Sprite comprise 4 of the

top 5 soft drink brands In the world.
7.
Coke has 5 water brands and just acquired Apollinaris and

Traficante two European companies.
8.
Coke Zero has yielded double-digit volume growth for four

consecutive years.
9.
Coke employees half the people of Pepsi, yet has higher net

income.


Weaknesses
Weight
AS
TAS
AS
TAS
1.
Coke continues to struggle in Europe as a whole; experiencing zero percent growth in 2010.
Coke continues to struggle in North America experiencing zero percent growth since 2009.
Coke is focused solely on the beverage business.
45% of sales and revenue rely solely on Coca Cola and Diet Coke.
Inventory turnover is 6.7 while Pepsi is 9.0 and the industry average is 7.5.
Goodwill increased from $4 billion to over $11 billion in 2010 with Coke’s recent bottling acquisitions and goodwill and intangibles accounts for 87% of all equity.
0.05
4
0.20
3
0.15
2.
0.08
2
0.16
4
0.32
3.
4.
0.04
0.05
1
1
0.04
0.05
4
4
0.16
0.20
5.
0.04
2
0.08
4
0.16
6.






0.10
0
0.00
0
0.00

TOTALS


3.20

3.91


Strategi Perusahaan

Sebagai merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad, Coca Cola membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah kelambatan Coca Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang sedang ngetrend, seperti teh, jus, minuman olahraga, dan air mineral.

Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat berlabel Quaker.

Untuk menembus pasar lokal, Coca Cola sudah melakukan penetrasi ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang diluncurkan Coca Cola pada 2000, “Think Local, Act Local”. Misalnya mengakuisisi merek air mineral lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia. Berkat strategi tersebut, Coca Cola kini memiliki lebih dari 100 merek minuman di seluruh dunia.

Coca Cola juga pernah memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif, yang diselenggarakan oleh Sayers Publishing Group (Inggris) dan CANNEX (Belanda).

Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can of the Year 2006 dari salah satu produknya yang bernama Coca Cola Blak, minuman kopi produksi Coca Cola Prancis.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan merek sebaiknya ditunjang dengan promosi yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi produk yang terukur.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang telah digunakan dan sebaiknya untuk terus dipertahankan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:

      Integrasi ke depan dimana perusahaan melakukan akuisisi kepemilikan atas distributor atau pengecer.

      Integrasi ke belakang dimana perusahaan mencari kepemilikan atas pemasok perusahaan

      Integrasi Horizontal dimana perusahaan menguasai perusahaan lain yang sejenis, seperti halnya mengakuisisi merek air minum lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia.

      Penetrasi Pasar dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

Dari wacana diatas, dapat kami simpulkan bahwa strategi yang belum digunakan dan direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh Perusahaan Coca-cola yaitu:
      Pengembangan Pasar dimana perusahaan memperkenalkan produk saat ini ke area geografis yang baru. 
      Pengembangan Produk dimana perusahaan menciptakan produk baru jenis makanan. 
      Diversifikasi Konsentrik dimana perusahaan menambah produk baru yang masih berkaitan dengan produk lama.
   Strategi Kepemimpinan Harga dimana perusahaan berusaha menjadi perusahaan yang berbiaya rendah karena semakin tingginya tingkat persaingan.
EVALUASI STRATEGI
Balance Scorecard  
     Jika kita menggunakan menggunakan pendekatan balance scorecard sebagai alat pengukur kinerja maka ukuran kinerja Coke dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu dari sisi keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Ukuran kinerja keuangan pada umumnya akan dipertanggungjawabkan kepada manajemen puncak. Untuk Coca cola Company, kita bisa menentukan belance scorecard untuk masing-masing perspektif seperti berikut ini: